Haul Akbar Al Fithrah Surabaya di Tahun Ketiga Masa Pandemi

Ditulis Oleh: Muhammad Zakki

Surabaya (5/6 Maret 2022) Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya adalah Pondok Pesantren yang terletak dua kilometer di sisi kiri sebelum memasuki Jembatan Suramadu. Pondok Pesantren yang didirikan oleh KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqi pada tahun 1985 ini memiliki kurang lebih tiga ribuan santri mukim laki-laki perempuan.

Haul Akbar sendiri adalah acara puncak tahunan dari kegiatan bulanan Manaqiban yang diselenggarakan setiap malam Senin Minggu pertama bulan hijriyah. Agendanya diselenggarakan setiap malam Ahad dan Ahad pagi Minggu pertama bulan Sya’ban. Kegiatan Haul Akbar Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya dilaksanakan dalam dua sesi, yaitu rangkaian Dzikir Fida’ yang dimulai sejak bakda Maghrib hingga berakhir pukul 21.30 WIB dan Pembacaan Manaqib dan Maulidurrasul SAW. yang dimulai tepat pukul 07.00 WIB pada Ahad paginya.

Untuk acara pada malam hari diisi dengan rangkaian Dzikir Fida’ yang terdiri dari pembacaan Tawasul, Istighotsah, Khotmil Qur’an, Doa Khotmil Qur’an Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani, Dzikir Fida’, Talqin, Doa Tahlil, Doa Birrul Walidain, Maulid Fi Hubbi, dan ditutup Doa Bihaqqil Fatihah. Keseluruhan rangkaian ini dipimpin oleh para Imam Khushushi secara bergantian.

Untuk acara Majlis Dzikir dan Maulidurrasul Saw. pada pagi harinya terdiri dari rangkaian Tawasul, Istighotsah, Surat Yasin, Tawasul Manaqib, Pembacaan Manaqib Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani, Doa Manaqib, Tahlil, Doa Tahlil, Pembacaan Maulid Diba’ dan Doa Maulid. Setelah Doa Maulid dilanjutkan dengan Sambutan oleh Ketua Jamaah Al Khidmah Indonesia dan Mauidzoh Hasanah yang disampaikan oleh Habib Umar bin Hadi bin Hamid Al-Jilani via zoom meeting dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Dr. KH. Reza Ahmad Zahid.

Kegiatan Haul Akbar di tahun ketiga masa pandemi Covid 19 ini dihadiri kurang lebih lima ribu jamaah dengan peserta para santri dan dewan asatid pengajar serta tamu undangan. Tamu undangan yang hadir pun terbatas, karena Panitia hanya mengundang Para Habaib, Pengurus Thoriqoh, Pengurus Al Khidmah dan Para Imam Khushusi.

Sebelum memasuki lingkup pondok, para undangan diwajibkan melampirkan surat keterangan bebas Covid 19. H. Muhammad Uripan selaku Ketua Jamaah Al Khidmah Indonesia yang terpilih sebulan yang lalu dalam Munas Al Khidmah di Malang menyampaikan kegembiraannya dapat kembali hadir di Haul Akbar setelah di tahun sebelumnya pada 2021 diselenggarakan secara tertutup untuk kalangan santri saja, sementara di tahun 2020 ditiadakan mengingat kondisi yang tidak memungkinkan.

“Haul Akbar ini merupakan bangunan ruhani. Para Jamaah Al Khidmah mengharapkan ingin bersama-sama hadir di tempat ini. Melepas kerinduan. Berkhidmah kepada guru. Semoga tahun depan bisa kembali diselenggarakan secara normal. Perlu diketahui bahwa acara ini diikuti 400 an titik kumpul di seluruh Indonesia yang mengikuti via zoom. Belum yang mengikuti secara pribadi via youtube Al Wava channel” kata beliau dalam sambutannya.

“Kita juga patut berterima kasih kepada keluarga Ndalem Hadlratusy Syaikh KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqi yang telah merestui berlangsungnya acara Haul Akbar tahun ini. Juga kepada jajaran Forpinda Surabaya dan Satgas Percepatan Penanganan Covid 19 yang telah memberi izin dilangsungkannya. Semoga tahun depan bisa kembali normal seperti semula, sehingga semua jamaah kembali berkumpul bersama” tutupnya.

“Syaikh Abdul Qadir menjalani kehidupannya untuk berkhidmat kepada umat. Maka berkah khidmat, beliau mendapatkan kemuliaan yang luar biasa. Kemuliaan yang sampai sekarang masih dapat kita rasakan. Di berbagai dunia. Di manapun tempat, kita menemukan orang orang yang menceritakan biografi manaqib Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani” kata Dr. KH. Reza Ahmad Zahid, menerjemahkan mauidzoh hasanah yang disampaikan oleh Sayyidunal Habib Umar bin Hadi bin Hamid Al-Jilani.

“Beliau Al Habib Umar bin Hadi Al-Jilani mengatakan, kalian wahai para jamaah, setiap tahun setiap acara, di majlis-majlis, kalian memuliakan kekasih-kekasih Allah, kalian memuliakan habaib-habaib keturuanan Rasulullah, kalian memuliakan orang-orang. Di surabaya, dan di daerah-daerah hampir kita temui adanya para pecinta dan murid dari pada Kanjeng Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani” ungkap Gus Reza.

Habib Umar bin Hamid bin Abdul Hadi Al-Jilani merupakan keturunan ketujuh belas dari Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani. Ulama asal Yaman ini hampir setiap tahunnya menyempatkan waktu untuk hadir di Haul Akbar Al-Fithrah dan beberapa kegiatan haul yang diselenggarakan Al-Khidmah di daerah-daerah.

Sementara itu Dr. KH. Reza Ahmad Zahid atau yang akrab dipanggil Gus Reza merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri. Putra pertama KH. Imam Yahya Mahrus ini menjadi semacam penyambung dari dua tokoh besar ulama Jawa Timur. Kakeknya dari jalur ayah adalah KH. Mahrus Ali, sementara dari jalur ibu, Gus Reza yang Wakil Ketua PWNU Jatim adalah cucu dari KH. Muhammad Utsman Al-Ishaqi. Artinya, Gus Reza masih keponakan dari KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqi pendiri Jamaah Al-Khidmah.

“Habib Umar Al-Jilani juga berkata, ‘kami berharap tahun depan kami dapat berkunjung di tempat ini dan kami bisa menyaksikan kalian berkumpul di tempat ini. Perkumpulan ini, majlis ini mampu membahagiakan hatiku, kata beliau majlis ini mampu menyejukkan mataku’. Semoga ini, menjadi kesaksian yang istiqamah. Kesaksian yang dipenuhi oleh keberkahan Allah ta’ala” tutup pengasuh pesantren lulusan doktor UINSA Surabaya itu.

Kalian membaca kisah atau manaqib Syaikh Abdul qadir yang ditulis oleh imam Abdl karim barzanju. Kalian membacanya, mengingatkan di pikiran kalian. Seakan kalian mengikuti terus kehidupan  Syaik Abdul Qadir Al-Jilani.

Kegiatan Haul Akbar ini sejalan dan selaras dengan visi Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya, yakni “Mensuritauladani Akhlakul Karimah Baginda Habibillah Rasulillah Muhammad SAW. Meneruskan perjuangan salafus saleh, terdepan dalam berilmu dan beragama serta mampu menghadapi tantangan zaman”. Juga cita-cita santri Al Fithrah: “Menjadi hamba Allah yang sholih sholihah, pandai bersyukur, taat kepada Allah SWT, taat kepada Rasulullah SAW, berbakti kepada orang tua, agama, nusa dan bangsa”.

Muhammad Zakki

Penulis dan mahasantri Ma'had Aly Al Fithrah, berasal dari kabupaten Pemalang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *