Qashidah Burdah Dipercaya Sebagai Penangkal Bahaya, Ini Alasannya #2
Ditulis Oleh: Ainul Yaqin
Barangkali, kita sudah banyak tahu tentang istilah Burdah keliling yang pernah digelar di PP. Al Fithrah. Burdah keliling sendiri merupakan pembacaan Burdah yang dilakukan bersama-sama dan berkeliling. Di PP. Al Fithrah, kegiatan ini dilakukan pada tengah malam setelah melaksanakan sholat tasbih.
Lumrahnya, Burdah keliling ini hanya dilakukan jika kondisi pondok dalam keadaan genting. Seperti, adanya ninja, adanya santet, banyaknya santri yang kesurupan, di musim wabah corona saat ini, dan sebagainya. Jika pondok dalam keadaan genting seperti itu, Burdah keliling dilaksanakan setiap hari pada tengah malam setelah melaksanakan sholat tasbih.
Biasanya, Burdah keliling diikuti oleh para santri yang dipimpin oleh salah satu ustadz sepuh di Al Fithrah. Terdapat bacaan-bacaan tersendiri pada saat dilaksanakannya ritual tersebut. Adapun jarak tempuh keliling yang dilewati adalah sebagai berikut:
Pertama, start mulai dari utara masjid Al Fithrah. Kedua, memasuki pintu garasi ndalem yang terletak di sebelah barat masjid. Ketiga, melewati gang yang terletak antara aula dan musholla santri putri. Keempat, finish gerbang santri putri yang terletak dekat dapur pondok sebelah barat daya pondok.
Di musim pandemi corona tahun ini, tepatnya di awal-awal pandemi (2019-2020). Burdah keliling di PP. Al Fithrah pernah dilakukan dengan jarak tempuh yang lumayan jauh, hingga mengelilingi kampung Tanah Merah Utara dan Kedinding Tengah. Dimulai dari gerbang selatan pondok Al Fithrah dan kembali ke gerbang selatan kembali.
Pada mulanya, yang mengikuti kegiatan ini ialah para santri yang masih kelas Tsanawiyah, Aliyah dan ma’had aly dengan dipimpin oleh salah satu ustadz pondok. Pada saat santri dipulangkan semua akibat pandemi (lockdown), yang melaksanakan Burdah keliling hanya santri senior dan dipimpin oleh salah satu ustadz pondok.
Mengenai tata cara pelaksanaan Burdah keliling di pondok pesantren Assalafi Al-Fithrah, pembacaannya dibelah menjadi dua bagian.
Di bagian pertama, mula-mula membaca al-Fatihah untuk ditawassulkan kepada Nabi Muhammad Saw, Syaikh Abdul Qadir al-Jilani Ra, kepada al-Imam al-Bhushiri. kepada KH. Muhammad Utsman al-Ishaqy Ra, dan kepada KH. Ahmad Asrori al-Ishaqi Ra. Kemudian, dilanjutkan dengan membaca satu bait qashidah Burdah berikut sebanyak 3 kali:
مَوْلَايَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا اَبَدًا # عَلَى حَبِيْبِكَ خَيْرَ الْخَلْقِ كُلِّهِم
Lalu, membaca bait berikut sebanyak 450 kali:
هُوَ الْحَبِيْبُ الَّذِيْ تُرْجَى شَفَاعَتُهُ # لِكُلِّ هَوْلِ مِنَ الْأَهْوَالِ مُقْتَحِمِ
Bait-bait di atas dibaca dengan berjalan (keliling). Setelah itu, imam/pemimpin Burdah keliling menentukan untuk berhenti sejenak, yang kemudian memulai bagian kedua. Di bagian kedua ini, dimulai dengan membaca al-Fatihah (tawwassul) kepada Nabi Muhammad Saw, kepada Syaikh Abdul Qadir al-Jilani Ra, kepada al-Imam Abu al-Hasan al-Syadzily Ra, kepada KH. Muhammad Utsman al-Ishaqy Ra, dan kepada KH. Ahmad Asrori al-Ishaqy Ra.
Kemudian membaca basmalah yang dilanjutkan dengan membaca bacaan berikut sebanyak 450 kali:
حَسْبُناَ اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلْ
Dilanjutkan dengan membaca bacaan berikut sebanyak 7 kali:
فاَنْقَلَبُوْا بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللهِ وَفَضْلٍ لَّمْ يَمْسَسْهُمْ سُوْءٌ
Kemudian membaca bacaan berikut satu kali:
وَاتَّبَعُوْا رِضْوَانَ الله, وَالله ُذُوْ فَضْلٍ عَظِيْمٍ
Setelah semua itu, biasanya imam/pemimpin Burdah keliling membaca do’a kepada Allah Ta’ala agar diselamatkan dari segala musibah.
Terkait sejarahnya, wadhifah Burdah di PP. Assalafi Al-Fithrah sendiri….Selanjutnya baca page 3
Sumber/mengutip: Skripsi STAI Al Fithrah Terbitan 2020 karya Ainur Rofiq.