Memaknai Tahun Baru Hijriyah

Ditulis Oleh: Muhammad Zakki

Tidak lama lagi kita sudah memasuki tahun baru hijriyah, 1443 H. Tahun hijriyah sendiri diiniasi oleh Umar bin Khottob dengan berpatokan pada peristiwa hijrahnya Rasulullah Saw. dari Makkah ke Madinah. Hijrahnya Rasulullah Saw. sendiri semacam hiburan yang Allah Swt. berikan kepada Rasulullah Saw.

Bagaimana tidak, di usia beliau yang sudah kepala lima dan banyaknya perlakuan tidak menyenangkan dari orang-orang Arab di Makkah, beliau malah mendapatkan ‘kado mengejutkan’ dengan wafatnya cinta pertama beliau, Sayyidatina Khadijah Kubra Rah., dan paman yang cukup banyak berkontribusi terhadap perjuangan Islam, Abu Thalib. Tahun ini dinamakan dengan ‘am al-hazan, tahun kesedihan.

Hijrahnya Rasulullah Saw. ke Madinah memberikan angin segar bagi nafas perjuangan Islam. Di sana Rasulullah Saw. diterima dengan baik oleh masyarakat. Perlahan tapi pasti, Rasulullah Saw. disibukkan dengan proyek pembangunan peradaban baru di kota Madinah. Dengan berpindah ke tempat baru, beliau mampu menghilangkan kesedihan yang dirasakan.

Ada kisah cukup menarik yang terjadi saat peristiwa hijrah. Ada seorang sahabat perempuan muda yang ikut berhijrah bersama rombongan Rasulullah Saw. ke Madinah, sementara ia punya kekasih yang bersikokoh untuk tetap berada di Makkah. Si perempuan pun mempersyaratkan keberlangsungan hubungannya kalau si doi mau ikut hijrah bersamanya.

Kronologi kisah keduanya pun disowankan kepada Rasulullah Saw., yang kemudian mendapatkan respon jawaban yang disabdakan oleh beliau, sebagaimana diriwayatkan dalam banyak kitab hadits:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ ، وَإِنَّمَا لاِمْرِئٍ مَا نَوَى ، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

“Sungguh sahnya amal adalah bergantung pada niat. Setiap orang akan mendapatkan sesuai apa yang diniatkannya. Barang siapa yang hijrahnya adalah kepada Allah Swt. dan Rasulullah Saw., maka ia mendapatkan pahala hijrahnya kepada Allah Swt dan Rasulullah Swt. Barang siapa yang hijrahnya karena tujuan dunia atau wanita yang ingin dinikahinya, maka ia akan mendapatkan apa yang diniatkannya dalam hijrah.

Menilik sejarah tahun baru, kita akan dihadapkan pada latar belakang hijrah yang menjadi patokan kemunculannya. Sulit memang, harus pergi meninggalkan keluarga dan segala hal yang telah dimulai dari bawah. Tapi di situ ada hikmah dan pelajaran hidup yang akan diperoleh. Pandemi ini memaksa kita mematuhi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Melakukan banyak hal dengan cara yang baru, work from home (WFH), pray from home (PFH) dan banyak kegiatan yang harus mengikuti protokoler kesehatan.

Berhijrah dari keadaan normal ke new normal membuat kita menyadari betapa pentingnya arti kesehatan. Bahwa banyak kemudahan di masa lalu yang belum sempat disyukuri. Atas banyaknya kelalaian yang dilakukan, serta dengan berharap kebaikan di masa yang akan datang, maka seyogianya kita menutup dan membuka tahun baru dengan menyampaikan doa harapan. Meniatkan untuk menjalani tahun yang baru ini dengan perubahan ke arah kebaikan.

Berikut adalah doa yang dibaca dan diamalkan pada akhir tahun dan awal tahun bulan hijriyah. Doa awal tahun dibaca pada hari terakhir bulan Dzulhijah bakda Ashar, sedangkan doa akhir tahun dibaca pada malam pertama masuknya bulan Muharram. Hadlrotusy Syaikh Romo KH. Ahmad Asrori menuntunkan membacanya tiga kali bersama-sama dengan dimulai dengan rangkaian Tawasul, Istighotsah dan Tahlil.

Doa Akhir Tahun Hijriyah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ , اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِيْ هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِيْ عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ , وَحَمَلْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جُرْأَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ , فَإِنِّيْ أَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْلِي , وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِيْ عَلَيْهِ الثَّوَابَ , فَأَسْأَلُكَ اَللَّهُمَّ يَاكَرِيْمُ يَا ذَالْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ , أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ , وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ (الفاتحة)

Semoga rahmat takdzim dan keselamatan tercurahkan kepada Rasulullah Saw. Ya Allah, Atas pelanggaran yang telah aku lakukan terhadap yang Engkau larang dan aku belum sempat bertaubat, Engkau juga tidak meridai dan melupakannya, Engkau berkuasa-Mu untuk atas siksaku, dan Engkau juga telah mengundangku untuk bertaubat atas keberanianku bermaksiat kepada-Mu. Sungguh aku memohon ampunan kepada-Mu, maka ampunilah aku. Atas apa yang aku lakukan dari yang Engkau ridai, serta pahala yang Engkau janjikan, maka aku sangat memohon kepada-Mu Ya Allah, semoga Engkau menerimanya dariku dan janganlah Engkau memutuskan harapanku dari-Mu. Semoga rahmat takdzim dan keselamatan tercurahkan kepada Rasulullah Saw. (Al-Fatihah)

Doa Awal Tahun Hijriyah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ , اَللَّهُمَّ أَنْتَ الْأَبَدِيُّ , اَلْقَدِيْمُ الْأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَجُوْدِكَ الْمُعَوَّلِ , وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ , نَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ وَجُنُوْدِهِ , وَ الْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الْأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَالْإِشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَالْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ , يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ , وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ (الفاتحة)

Semoga rahmat takdzim dan keselamatan tercurahkan kepada Rasulullah Saw. Ya Allah, Engkau adalah dzat yang maha kekal, dan maha dahulu. Aku butuh atas keutamaan-Mu yang maha besar dan kedermawanan-Mu yang banyak. Tahun baru ini telah datang. Kami memohon perlindungan dari setan dan bala tentaranya, juga pertolongan terhadap nafsu yang cenderung mengajak kepada kejelekan, pertolongan agar menyibukanku dengan sesuatu yang mendekatkanku kepada-Mu, wahai Dzat yang maha memiliki keagungan dan kemuliaan, Dzat yang paling berkasih sayang. Semoga rahmat takdzim dan keselamatan tercurahkan kepada Rasulullah Saw. (Al-Fatihah)

Muhammad Zakki

Penulis dan mahasantri Ma'had Aly Al Fithrah, berasal dari kabupaten Pemalang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *