Hai, Puan

Ditulis Oleh: Nurul Hikmah*

/1/

Hai, Puan,

Sutera di kepala tak pernah mengutuk nerakamu

Mengapa kau sedih begitu?

/2/

Memang,

Bibir basah itu acapkali sebut namamu begini dan begitu

Menimbulkan tawa yang menjerumuskanmu

Berkatbir gunjing untuk mengkebirimu.

/3/

Sadarlah, Puan,.

Surga Maryam sama persis dengan surgamu.

Petang tak berkesudahan

Malam tanpa batasan.

/4/

Kau diizinkan secara mutlak untuk bersetubuh dengan cita dan angan-angan

Lalu untuk apa dirimu kau tumbalkan?

Bukan tuli hakim terhadap hukum

Bukan buta empu pada aksara

Melainkan engkau yang punya makna.

Luar biasa bukan?

/5/

Kamu yang tunggal, bisa menggenapkan sekian kehidupan bahkan jika harus menjemput kematian.

Puan,

Cermati pesan ini,

Kelak,

Di catatan kematianmu tertulis dengan terang

Bahwa semasa hidupmu, waktu-waktu menyembah kakimu.

*Nurul hikmah mahasiswi STIKES Ngudia Husada Madura. Santri Putri Ponpes Assalafi  Al Fithrah Surabaya, aktivis Komunitas Pena Santri PDF Ulya Al fithrah Surabaya.

HIKAM.ID

Komunitas HIKAM. Sekolompok mahasantri pesantren Al Fithrah Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *