Sebuah Nama dalam Gulungan Doa

Ditulis Oleh: Lifa Ainur R

/1/

Kelak,

Jika kau dianugerahi mampu berbicara dengan pagi,

Kau akan menemukan ia marah dan sebal padamu.

/2/

Katanya,

“Aku bosan mendengar ia menyebut namamu,

Pada tiap sholat yang orang sebut menyedekahi 360 sendi,

Pada tiap sholat, yang orang sebut bertemu dengan Tuhan lewat jalur pribadi.

Aku bosan mendengar namamu disandingkan dengan doa-doa baik,

Olehnya,

Yang tak pandai memperlihatkan sayang,

Yang tak ingin kau jauh darinya barang sejengkal”

/3/

Hei, dengar

Kau tak perlu mendengar seluruh oceh pagi,

Telingamu mungkin akan bosan,

Karena oceh dan cerita yang ia rangkumkan, hanya tentang kerinduan.

/4/

Kau masih bertanya rindu itu untuk siapa?

Oh yang benar saja

Tentu saja untukmu.

Tentu.

Andromedaku,

Kelipan cahayaku,

Semesta dan segalaku.

/5/

Semesta,

Dengar,

Sesekali kita memang perlu bersedih,

Agar kita tahu,

Bahagia itu ada.

/6/

Cahaya,

Jangan terlalu lama meredup dan sedih,

Kuat dan bertahanlah,

Kau segalaku.

Salam,

Makhluk ajaib berwajah kaku-mu

Surabaya, 17 Agustus 2020

Lifa Ainur Rahmah

Mahasiswi STAI Al Fithrah Surabaya, Santri Putri Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *