Konsepsi Maqamat Non-Mainstream, Buah Pemikiran KH Achmad Asrori Al Ishaqi
Ditulis Oleh: Ainul Yaqin

Judul Buku : KONSEP SUFISTIK KH. AHMAD ASRORI AL ISHAQY
Pengarang : Rosidi a.k.a H. Abdur Rosyid
Editor : Chafid Wahyudi
Penerbit : Yogyakarta, BILDUNG, 2019
Tebal : 132 halaman
Bahasa : Indonesia
Bagi kalangan sufi, maqam atau maqamat (jamak) adalah salah satu jalan atau pendakian (spiritual) yang biasa dilewati oleh kaum sufi. “Maqam” sendiri merupakan semacam istilah Tasawuf yang mewakili tingkatan atau kedudukan di mana seorang sedang menempati. Kedudukan atau tingkatan ini tak lain kecuali predikat sufi itu antara ia dan Tuhannya.
Buku ini awalnya berjelma hasil penelitian di Strata 2 (Tesis). Karena desakan dan motivasi rekan-rekan, pengarang memberanikan diri menerbitkan tesis itu menjadi buku. Seperti penampilan sekarang ini.
Menariknya, buku ini berisi buah pemikiran tentang konsepsi maqamat yang non-maintream. Sangat berbeda dengan rumusan mainstream maqamat kaum sufi. Para sufi masa silam sering kali merumuskan konsepsi maqamat secara berurutan dan bertahap. Untuk yang pertama kali, kaum sufi banyak yang menyepakati “taubat” sebagai maqam pertama.
Beda dari semua itu, tidak pernah ada penjelasan eksplisit dari KH Achmad Asrori al-Ishaqi perihal maqamat yang berurutan. Beliau juga menetapkan bukan taubat sebagai maqam pertama, namun al-maut al-ikhtiyari.
Pencetus buah pemikiran ini ialah sufi masa kini, yang dikenal sebagai mursyid tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Surabaya. KH Achmad Asrori al-Ishaqi, pendiri Pon Pes Assalafi Al Fithrah Surabaya.
Dan lagi, buku ini ditulis dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami. Tidak begitu rumit hingga mengaburkan pemahaman. Lantaran berawal dari sebuah tesis, buku ini tidak begitu tebal dan hanya berisikan lima bab, sebagaimana dalam sebuah karya penelitian.
Lima bab tersebut meliputi: biografi sufisme KH. Achmad Asrori al-Ishaqi, konsep maqamat kaum sufi secara umum, konsepsi maqamat khas KH. Achmad Asrori al-Ishaqi dan penutup.